Pages

Selasa, 07 Juni 2011

Aforisma Status Update [Part 8]

aku tak tahu mentari bersinar atau redup. setahuku malam belum berani mencengkeramkan gelapnya. di bekas rumah mungil yang sekarang sudah rubuh, engkau tiba-tiba muncul mengusir rinduku, memeluk resahku, mencium dengan segala kasihmu. lalu kau lenyap tak mau kutahan. membawa semuanya selain rindu yang akhirnya kembali setelah kau pergi.
di matamu kulihat sepasang kumbang bercengkrama. kucengkram maut, lima pasang kembang hati berduka.
kemari kubalut luka-laramu. kususun kembali kalbumu yang kusut-remuk. kuhisap cintamu yang berdarah-nanah. kutambal nganganya yang sudah parah. hingga diriku habis lenyap tak bersisa.
di ufuk pengetahuan mataku menantang matahari. dalam pejam congkak menghujamkan tongkat dalam-dalam. kalbu berteriak-teriak hingga serak. kupingkupingkupingku kau kemana? akal senjaku ternoda tempelan tahi, yang mungkin tercampur telur termakan siang tadi. dalam sungkur cemas-asaku kutempur.
kukecup kuncupmu kembang kematian. aromamu semerbak menyeruak ke seluruh penjuru penciuman. warna-warni mahkotamu menipu mata-mata penikmat keindahan. aku menghirup kau menyerutup. mengendus aromamu membangkitkan bulu roma. hingga akhirnya si pencium ini sadar hidungnya memar. tak ada kata lain selain modyar...
dimana ada surga disanalah letak keindahan. dimana ada keindahan disanalah letak kenikmatan. dimana ada kenikmatan disitulah tempat kenyamanan. dimana ada kenyamanan disana pasti kebahagiaan bersemayam.
jika wajahmu adalah keindahan, memandangmu sebuah kenikmatan, bersamamu terasa nyaman, bahagia pasti tak terelakkan.
jadi dimana letak surga sekarang???
setiap detak jarum jam menarikan detik-detik rindu. setiap angka-angka digital muncul silih berganti mewiridkan dendang asmara. aku melihat mereka menghentak-hentakkan kakinya di atas kalbu. memancarkan gelombang cinta di setiap debar jantungku. mengalirkan namamu ke seluruh pembuluh darah. oh sedang apakah engkau kekasih?
+ sayang buatkan aku perahu agar kita dapat berlayar memadu asmara di bawah cahaya temaram rembulan.
- maaf sayang, aku tak mau seperti sangkuriang. biarlah aku yang menjadi perahumu. berlayarlah diatasnya mendayung bintang memancing rembulan.
zarathustra berteriak malam-malam, kau tak dengar. halaman putih kosong tanpa coretan. dentuman musik menggetarkan ujung kertas yang kau pegang dalam lelap. apa yang kau tahu tentang cinta? manusia terlalu lemah menerima cinta. bawa cinta manusiamu itu [hanya] ke dalam mimpi. hilangkan rasa, damai kan menghambur memenuhimu. ah, dia tidak tahu zarathustra sudah mati.
satu puji dua puja. maaf berhamburan tak terhitung mohon ampun. satu dua tiga lupa. tiga, tiga, tiga, hitungannya tak bertambah-tambah. ia hanya ingat yang terucap. kau yang menghitung. tujuh, sepuluh, tujuh ratus, tak terhingga. apa kau juga lupa?? tidak. kau tidak lupa, hanya melupakan. tiap alpa tiap dosa. tak apa.
kuukir penanda di setiap hembus angin. angin berontak menjadi pertanda, menjadi pembaca. aku bukan pembaca. aku bukan pembaca. aku bukan pembaca. aku tanda tanpa makna. aku makna tak bertanda. bacalah. bacalah tanda. bacalah makna. bacalah dirimu. baca. ab[a]dikan ia jadi teks semesta.
sebenarnya kembang tak butuh kelopak untuk bercinta. namun ia harus memilikinya, agar dapat menarik hati sang kumbang untuk bersedia mempertemukan pangeran benang sari dan sang putri putik menyatu.
alkisah setelah bumi dan langit lama terpisah, langit mencurahkan hujan sebagai bahasa kerinduan. setiap tetes rinainya menyampaikan salam kangen langit atas bumi. bumi membalas melambaikan tangan pepohonan. meniupkan nafas kehidupan.
--------------------------------------
+ sayang, hatiku hujan. kau?
- akulah hujan itu sayang.
sang malam berbisik kepadaku:
+ "maaf sayang, aku tak bisa membuat syair untukmu."
kujawab mantab:
- "sayang ketahuilah, aku tak butuh syair-syair lagi, karena bagiku kau adalah syair semesta yang paling indah."
:: si gila ::
ya Allah selamatkan setiap ikatan sematkan cintamu pada simpulnya. amien...
jangan mencoba meringkus kata dalam satu makna dan pula sebaliknya jangan memperkosa makna agar muncul ke permukaan. biarlah kata menjelajah makna-makna. biarlah makna yang menyingkapkan dirinya sendiri.

Aforisma Status Update [Part 7]

menyapa pagi yang sering membuatku meninggal[kan] tanya tentang mimpi dan kenangan yang kini hanya bisa benar-benar kukenang. sekarang kau tak [bisa] lagi membangunkanku untuk menyapa pagi.
terbata hamba mengeja katamu, glagepan hamba menadah grojokan ilmumu, tolong dikte hamba perlahan, tolong suap[i] hamba selukmatan-selukmatan. agar kalammu [habis] hamba telan, agar ilmumu [lengkap] hamba cercap.
tolong jangan sapih hamba dari ilmumu, jangan puas[a]kan hamba dari rahmatmu, hamba hilang arah dalam gersang, begitu banyak penthil-penthil setan yang menipu untuk hamba hisap, tolong hadapkan mulut hamba hanya tertuju ke susumu gusti, agar lenyap segala dahaga ini.
peluk hati ini hingga remuk, cium bibir kalbunya menembus lubb sukmanya, agar benih cintamu tertanam tumbuh menuai buah yang terbiaskan dalam setiap gerak badan. "menthili" cinta
bahkan untuk melompat anda harus mengambil ancang-ancang kebawah dahulu
untuk menendang bola dengan keras seorang pemain juga harus menarik kakinya mundur ke belakang terlebih dahulu.
yang saya sukai dari rumus permainan rubik yang diajarkan kepada saya adalah bagian finishingnya (magic way) dimana keteraturan berpadu dengan ketak-teraturan (chaos) membangun satu tujuan. dalam kehidupan tak jarang banyak rencana-rencana yang berbenturan dengan ketidak-pastian membentuk satu takdir yang telah ditentukan.
Malam memintaku mendaras namamu/ saat kueja, gemintang merasi parasmu/ rembulan mewarnainya dengan binar cahya/ sebelum akhirnya semua luruh ketika langit tak kuasa menahan rindu/ juga aku.
pagi buta mereka serentak menjejakkan kaki di mukaku/ tersungkur tak berdaya kesombongan hamba/ meski kosong, penuh hakikat/ isi tanpa berbuat/ mereka mengayuh asa/ aku terkapar durhaka/ merapal hampa.
yang saya sukai dari game plants vs zombie adalah tidak sekedar eksplorasi strategi+fighting+story, tetapi didalamnya juga ada insepsi pesan untuk lebih mencintai tumbuhan. salam go green
teks itu topeng. ia adalah wahana sang artis mencitrakan diri. disadari atau tidak, topeng itu terberi daya untuk mencipta topeng bagi dirinya sendiri. akhirnya pembaca punya persepsi yang berbeda-beda terhadapnya. jika semua adalah TEKS maka semuanya adalah TOPENG. dan ARTIS yang baik adalah dia yang pandai bermain TOPENG.
imaginasi kita terbatasi oleh imaginasi orang lain. hal itulah yang membuat dunia ini menjadi kongkrit dan nyata. [ternyata yang kita sebut nyata itu hasil kompromi antar imaginasi].
gusti, tangan kami buntung/ begitu berat beban kekhalifahanmu/ gusti, kami budheg/ ayat-ayatmu terlalu lirih berdalih/ gusti, kami picek/ iblismu yang eksotis telah menculek mata kami/ gusti, hati kami bodhol/ dunimu yang lezat kami untal bulat-bulat/ gusti, kami tersesat
Penyair kecewa kepada siang yang tak lagi memberinya ruang merangkai kata sayang. Malam juga tak menjanjikan tenang. Mata terlalu buram untuk mematahari. Muka terlalu pucat untuk mempurnama. Ah, selama pagi masih di timur, barat selalu setia menyambut senja, bayi belum menguban, binatang belum bisa adzan, kiamat tidak akan datang.
Jabat tangan. Mentahbiskan sesumbar, rasa lebih besar, kebanggaan, kenikmatan seksual atau tradisi feodal? Bukan. Ia meraba jejak, merasa tilas, mentransfer rasa juga pengetahuan. Aku memang tak menyentuh tangan itu. Tapi tangan itu benar-benar telah mencengkram hati juga sukmaku.
Aku hampir mencapai kesimpulan waktu itu tergerak oleh materi. Saat itu waktu menjadi meruang maka muncul teori relativitas Einstein. Kalau kita bergerak banyak dalam waktu yang meruang itu kita akan merasa waktu akan menjadi lebih cepat daripada ketika berdiam diri. Tapi ternyata ada premis lain dimana orang merasa belum berbuat apa-apa tapi waktu telah memenggalnya. Inilah salah satu hal yang membuatku gagal mencapai kesimpulan.
Kau bukan angin yang mengaduk mendung jadi hujan. Kau bukan coek yang menumbuk bumbu hingga halus. Mungkin kau ini blender yang mengaduk-aduk pikiran dan mengejuz hatiku
Aku tak pandai berenang, menyibak air mengayuhkan tangan. Kau bilang "bagaimana bisa kau nikmati surga padahal disana banyak kolam-kolam? Akan kuminta Tuhan agar mengeluarkanmu dari neraka untuk mengajariku berenang.
Kuminta kau untuk tetap tinggal. Bersama menanak nasi memasak lauk. melahap santap bersimbah peluh. Lalu tidur saling peluk. Tapi katamu "aku punya rumah tempat pulang, kutunggu datangmu di rumah keabadian."
If you don't see how luxurious a castle, it doesn't mean you're blind. You really have not eye when you close your eyes toward poor man
Memisuh itu butuh keberanian. Setidaknya keberanian mempertaruhkan wajah, keberanian terhadap apa yang kita pisuhi. Orang yang tak bisa misuh itu tidak selalu berarti dia sabar. Terkadang ia adalah seorang penakut. Maka dari itu saya teriakkan “gusti hamba ini benar-benar djancoookk...!!!!