Pages

Senin, 29 Oktober 2012

My Project: (AP)PL[A]YING SOUS RATURE IN AL-QUR’ÂN



In this title i wrote word Applaying with strike out letter “a” and “p.” So this title could be read “playing.” And i also put “second a” in two brackets. It means this title can be read “applying.” Then this title has ambigous  meaning, between applying and playing sous rature in al-Qur’an. Well, what i did to this title is the little sample of sous rature.
Sous rature was first introduced by Heidegger. He always gives "a cross" (Überqueren) the word whose meaning is considered to be inadequate, but still useful. Meanwhile, Husserl, in the same spirit, also introduces a method to put words in brackets (einklamerung). The purpose of einklamerung is suspending while the word or object that is not adequate. This method is used by Derrida radically. Derrida crossing out what he thinks leads to a certain presence.
Hereinafter, The Qur'an which is believed to be the truth (haqq) of God must be exploited in order to produce meaning. In treating the text of Qur’an, many Muslims tend to interpret it according to their ideological interests. The verses of the Qur’an that literally defend them will be swallowed whole. But if the verses contradicted with their ideology, they interpret (doing ta’wil toward) them. So they produce meaning of the Qur'an in accordance with their "ideological passion". This is where the word of God "Nobody touches the Qur'an except the sacred"[1] found its momentum.
People often feel satisfied with the meanings they have acquired, including the Quran. The satisfaction makes them shut out the possibility of another meaning. Meaning that they hold tight became the only presence behind the text. Certainty of meaning is a must for the seeker of truth. Therefore, the truth becomes a major problem of the philosophical discourse.
Many people dispute about what the meaning behind a text. They insisted on their each opinion and blaming each other. Because the thirst for meaning, interpreters often "raping" the text to produce meaning through his thoughts. People too often "read" so that they forgot to "do not read." People too often think that they forget to stop thinking. They argue too much that they forget to be quiet.
As expressed by Heidegger, in silence, we could hear the sound of "Being" (Sein) reveals itself. Silence means "strike out" any pre-understandings that covering our thinking. So, quietly allowing us to feel how the “word moment” happened, like an experience of 'Umar bin Khattab when he read a fragment of surah Thaha.
By sousrature-ing all of our pre-understandings, we try to purify ourselves from the interests of some ideologies before "touching" the Qur’an. To effort gaining something as such (das ding an sich), we should also give a cross to several temporal phenomena which envelop it. Thus, the meaning is not result of our subjectivity, but it’s gained by allowing text (al-Qur’ân) speak itself.
Even as a consequence of sous rature, we also have to "write off" our own meaning that we've gained. Thus, the meaning is not the final outcome. By applying sous rature on the text, it means that we have been involved in neverending games. Because every meaning has a possible of right and wrong, then the interpretation must respect the other interpretations.
Sous rature also help us to find —using Arkoun’s term— "the unthinkable" things in ['Ulumal-Qur'ân. Because according to Arkoun, there must be something reduced each time the text (al-Qur’ân) is transforming.
A little sample indication of sous rature can be applied in al-Qur’ân is at part of seventh verse of surah Ali ‘Imran (3):
وَما يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللَّهُ  وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنا 
In our mushhaf, there is sign of waqf lazim (symbolized by ” ﻤ”) after word “illa-Llâh.” In al-‘ilmu al-tajwid (knowledge that regulate how to recite al-Qur’ân), waqf lazim means we must stop our reciting. Then the word after, that’s “wa al-râsikhûna” must became a new mubtada’ (subject). Based on this reciting, Asy’ariyyah people argue that no one knows the meaning (ta’wîl) of mutasyabihât verses (ambiguous verses) but only Allah ‘azza wa jalla. Well, by applying sous rature on that waqf sign, we should give a cross on that sign. Therefore, word “wa al-râsikhûna” need not to be mubtada’, but it could be ma’thuf (conjuncted word). Consequently, the meaning changes to be “no one knows ta’wîl of mutasyabihât verses but Allah and some people who have very deep knowledge.” And this course was allowed by Wahbah al-Zuhayli in his book, al-Tafsîr al-Munîr.
If so, it means there are some punctuation marks of al-Qur’ân that have character of ijtihady and still debatable. Then. I propose question, in al-Qur’ân, what things that sous rature could be applied on? Is it limited just in waqf sign or can spread to other punctuation marks like dot and harakah or even  ‘Ulum al-Qur’ân as studies to learn al-Qur’ân?


[1] لا يمسّه إلاّ المطهّرون see: QS. Al-Waqi’ah (56): 79

Rabu, 24 Oktober 2012

Almost – Letto


Does it all make sense
Or make you go insane
Do you really need a pain
To have what you gain

You try hard and try harder
You never stop
Or pause on whatever
Do you know what you want to be

Money gives you ALMOST Everything need
Love gives you ALMOST all The peace you`ll ever seek
Fame gives you ALMOST Every pride you can crave
Freedom gives you the illusion Of being brave
How far will you go for almost
We all know in a few years

We are all connected
I think you can feel it
Why do you keep denying The inevitable thing
lirik dari MelOn.co.id
Where are you
That`s you and me
Is everything fine
Is it the right on line
and you know what you want to be


Money gives you ALMOST Everything need
Love gives you ALMOST all The peace you`ll ever seek
Fame gives you ALMOST Every pride you can crave
Freedom gives you the illusion Of being brave
How far will you go for almost
We all know in a few

-----

Hampir – Letto

Apakah semua itu masuk akal
Atau membuatmu gila
Apakah kau benar-benar membutuhkan luka
Untuk memiliki apa yang kau raih

Kau berusaha keras dan berusaha lebih keras
Kau tidak pernah berhenti
Atau memberi jeda pada apapun
Apakah kau tahu kau akan jadi apa

Uang memberimu HAMPIR Semua yang kau butuhkan
Cinta memberimu HAMPIR semua kedamaian yang kau akan pernah cari
Ketenaran memberimu HAMPIR Setiap kebanggaan yang kau dapat dambakan
Kebebasan memberimu ilusi tentang keberanian
Sampai kapan kau terus mengejar sesuatu yang sekadar “HAMPIR”?
Kita semua tahu sebentar lagi

Kita semua terhubung
Saya pikir kau bisa merasakannya
Kenapa kau terus menyangkal hal yang tak terelakkan

Dimana kamu
Ya kamu dan aku
Apakah semuanya baik-baik saja
Apakah sejalan pada garis yang benar
dan kau tahu kau akan menjadi apa

Uang memberimu HAMPIR Semua yang kau butuhkan
Cinta memberimu HAMPIR semua kedamaian yang kau akan pernah cari
Ketenaran memberimu HAMPIR Setiap kebanggaan yang kau dapat dambakan
Kebebasan memberikanmu ilusi tentang keberanian
Seberapa jauh lagi kau mengejar sesuatu yang sekedar “HAMPIR”?
Kita semua tahu sebentar lagi.

----

"what you seek is seeking you."
apa yang kau cari, mencarimu.
~ Rumi

kalau begitu, kenapa kita tidak mengalihkan tujuan kepada sesuatu yang melampaui batas ke-Hampir-an?

> maaf. karena saya cari videonya tidak ketemu-ketemu, terpaksa hanya berbentuk suara saja.
silahkan menikmati . . .



klik link ini untuk mendengarkan atau mendownload lagu Almost. - letto

Selasa, 23 Oktober 2012

Rendra: Nyanyian Angsa






Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya:
“Sudah dua minggu kamu berbaring.
Sakitmu makin menjadi.
Kamu tak lagi hasilkan uang.
Malahan kapadaku kamu berhutang.
Ini beaya melulu.
Aku tak kuat lagi.
Hari ini kamu harus pergi.”

(Malaikat penjaga Firdaus.
Wajahnya tegas dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Maka darahku terus beku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang sengsara.
Kurang cantik dan agak tua).

Jam dua-belas siang hari.
Matahari terik di tengah langit.
Tak ada angin. Tak mega.
Maria Zaitun ke luar rumah pelacuran.
Tanpa koper.
Tak ada lagi miliknya.
Teman-temannya membuang muka.
Sempoyongan ia berjalan.
Badannya demam.
Sipilis membakar tubuhnya.
Penuh borok di klangkang
di leher, di ketiak, dan di susunya.
Matanya merah. Bibirnya kering. Gusinya berdarah.
Sakit jantungnya kambuh pula.
Ia pergi kepada dokter.
Banyak pasien lebih dulu menunggu.
Ia duduk di antara mereka.
Tiba-tiba orang-orang menyingkir dan menutup hidung mereka.
Ia meledak marah
tapi buru-buru jururawat menariknya.
Ia diberi giliran lebih dulu
dan tak ada orang memprotesnya.
“Maria Zaitun,
utangmu sudah banyak padaku,” kata dokter.
“Ya,” jawabnya.
“Sekarang uangmu brapa?”
“Tak ada.”
Dokter geleng kepala dan menyuruhnya telanjang.
Ia kesakitan waktu membuka baju
sebab bajunya lekat di borok ketiaknya.
“Cukup,” kata dokter.
Dan ia tak jadi mriksa.
Lalu ia berbisik kepada jururawat:
“Kasih ia injeksi vitamin C.”
Dengan kaget jururawat berbisik kembali:
“Vitamin C?
Dokter, paling tidak ia perlu Salvarzan.”
“Untuk apa?
Ia tak bisa bayar.
Dan lagi sudah jelas ia hampir mati.
Kenapa mesti dikasih obat mahal
yang diimport dari luar negri?”

(Malaikat penjaga Firdaus.
Wajahnya iri dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Aku gemetar ketakutan.
Hilang rasa. Hilang pikirku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang takut dan celaka.)

Jam satu siang.
Matahari masih dipuncak.
Maria Zaitun berjalan tanpa sepatu.
Dan aspal jalan yang jelek mutunya
lumer di bawah kakinya.
Ia berjalan menuju gereja.
Pintu gereja telah dikunci.
Karna kuatir akan pencuri.
Ia menuju pastoran dan menekan bel pintu.
Koster ke luar dan berkata:
“Kamu mau apa?
Pastor sedang makan siang.
Dan ini bukan jam bicara.”
“Maaf. Saya sakit. Ini perlu.”
Koster meneliti tubuhnya yang kotor dan berbau.
Lalu berkata:
“Asal tinggal di luar, kamu boleh tunggu.
Aku lihat apa pastor mau terima kamu.”
Lalu koster pergi menutup pintu.
Ia menunggu sambil blingsatan dan kepanasan.
Ada satu jam baru pastor datang kepadanya.
Setelah mengorek sisa makanan dari giginya
ia nyalakan crutu, lalu bertanya:
“Kamu perlu apa?”
Bau anggur dari mulutnya.
Selopnya dari kulit buaya.
Maria Zaitun menjawabnya:
“Mau mengaku dosa.”
“Tapi ini bukan jam bicara.
Ini waktu saya untuk berdo’a.”
“Saya mau mati.”
“Kamu sakit?”
“Ya. Saya kena rajasinga.”
Mendengar ini pastor mundur dua tindak.
Mukanya mungkret.
Akhirnya agak keder ia kembali bersuara:
“Apa kamu – mm – kupu-kupu malam?”
“Saya pelacur. Ya.”
“Santo Petrus! Tapi kamu Katolik!”
“Ya.”
“Santo Petrus!”
Tiga detik tanpa suara.
Matahari terus menyala.
Lalu pastor kembali bersuara:
“Kamu telah tergoda dosa.”
“Tidak tergoda. Tapi melulu berdosa.”
“Kamu telah terbujuk setan.”
“Tidak. Saya terdesak kemiskinan.
Dan gagal mencari kerja.”
“Santo Petrus!”
“Santo Petrus! Pater, dengarkan saya.
Saya tak butuh tahu asal usul dosa saya.
Yang nyata hidup saya sudah gagal.
Jiwa saya kalut.
Dan saya mau mati.
Sekarang saya takut sekali.
Saya perlu Tuhan atau apa saja
untuk menemani saya.”
Dan muka pastor menjadi merah padam.
Ia menuding Maria Zaitun.
“Kamu galak seperti macan betina.
Barangkali kamu akan gila.
Tapi tak akan mati.
Kamu tak perlu pastor.
Kamu perlu dokter jiwa.”

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya sombong dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Aku lesu tak berdaya.
Tak bisa nangis. Tak bisa bersuara.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang lapar dan dahaga.)

Jam tiga siang.
Matahari terus menyala.
Dan angin tetap tak ada.
Maria Zaitun bersijingkat
di atas jalan yang terbakar.
Tiba-tiba ketika nyebrang jalan
ia kepleset kotoran anjing.
Ia tak jatuh
tapi darah keluar dari borok di klangkangnya
dan meleleh ke kakinya.
Seperti sapi tengah melahirkan
ia berjalan sambil mengangkang.
Di dekat pasar ia berhenti.
Pandangnya berkunang-kunang.
Napasnya pendek-pendek. Ia merasa lapar.
Orang-orang pergi menghindar.
Lalu ia berjalan ke belakang satu retoran.
Dari tong sampah ia kumpulkan sisa makanan.
Kemudian ia bungkus hati-hati
dengan daun pisang.
Lalu berjalan menuju ke luar kota.

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya dingin dan dengki
dengan pedang yang menyala
menuding kepadaku.
Yang Mulya, dengarkanlah aku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur lemah, gemetar ketakutan.)

Jam empat siang.
Seperti siput ia berjalan.
Bungkusan sisa makanan masih di tangan
belum lagi dimakan.
Keringatnya bercucuran.
Rambutnya jadi tipis.
Mukanya kurus dan hijau
seperti jeruk yang kering.
Lalu jam lima.
Ia sampai di luar kota.
Jalan tak lagi beraspal
tapi debu melulu.
Ia memandang matahari
dan pelan berkata: “Bedebah.”
Sesudah berjalan satu kilo lagi
ia tinggalkan jalan raya
dan berbelok masuk sawah
berjalan di pematang.

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya tampan dan dengki
dengan pedang yang menyala
mengusirku pergi.
Dan dengan rasa jijik
ia tusukkan pedangnya perkasa
di antara kelangkangku.
Dengarkan, Yang Mulya.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur yang kalah.
Pelacur terhina).

Jam enam sore.
Maria Zaitun sampai ke kali.
Angin bertiup.
Matahari turun.
Haripun senja.
Dengan lega ia rebah di pinggir kali.
Ia basuh kaki, tangan, dan mukanya.
Lalu ia makan pelan-pelan.
Baru sedikit ia berhenti.
Badannya masih lemas
tapi nafsu makannya tak ada lagi.
Lalu ia minum air kali.

(Malaekat penjaga firdaus
tak kau rasakah bahwa senja telah tiba
angin turun dari gunung
dan hari merebahkan badannya?
Malaekat penjaga firdaus
dengan tegas mengusirku.
Bagai patung ia berdiri.
Dan pedangnya menyala.)

Jam tujuh. Dan malam tiba.
Serangga bersuiran.
Air kali terantuk batu-batu.
Pohon-pohon dan semak-semak di dua tepi kali nampak tenang
dan mengkilat di bawah sinar bulan.
Maria Zaitun tak takut lagi.
Ia teringat masa kanak-kanak dan remajanya.
Mandi di kali dengan ibunya.
Memanjat pohonan.
Dan memancing ikan dengan pacarnya.
Ia tak lagi merasa sepi.
Dan takutnya pergi.
Ia merasa bertemu sobat lama.
Tapi lalu ia pingin lebih jauh cerita tentang hidupnya.
Lantaran itu ia sadar lagi kegagalan hidupnya.
Ia jadi berduka.
Dan mengadu pada sobatnya
sembari menangis tersedu-sedu.
Ini tak baik buat penyakit jantungnya.

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya dingin dan dengki.
Ia tak mau mendengar jawabku.
Ia tak mau melihat mataku.
Sia-sia mencoba bicara padanya.
Dengan angkuh ia berdiri.
Dan pedangnya menyala.)

Waktu. Bulan. Pohonan. Kali.
Borok. Sipilis. Perempuan.
Bagai kaca
kali memantul cahaya gemilang.
Rumput ilalang berkilatan.
Bulan.

Seorang lelaki datang di seberang kali.
Ia berseru: “Maria Zaitun, engkaukah itu?”
“Ya,” jawab Maria Zaitun keheranan.
Lelaki itu menyeberang kali.
Ia tegap dan elok wajahnya.
Rambutnya ikal dan matanya lebar.
Maria Zaitun berdebar hatinya.
Ia seperti pernah kenal lelaki itu.
Entah di mana.
Yang terang tidak di ranjang.
Itu sayang. Sebab ia suka lelaki seperti dia.
“Jadi kita ketemu di sini,” kata lelaki itu.
Maria Zaitun tak tahu apa jawabnya.
Sedang sementara ia keheranan
lelaki itu membungkuk mencium mulutnya.
Ia merasa seperti minum air kelapa.
Belum pernah ia merasa ciuman seperti itu.
Lalu lelaki itu membuka kutangnya.
Ia tak berdaya dan memang suka.
Ia menyerah.
Dengan mata terpejam
ia merasa berlayar
ke samudra yang belum pernah dikenalnya.
Dan setelah selesai
ia berkata kasmaran:
“Semula kusangka hanya impian
bahwa hal ini bisa kualami.
Semula tak berani kuharapkan
bahwa lelaki tampan seperti kau
bakal lewat dalam hidupku.”
Dengan penuh penghargaan lelaki itu memandang kepadanya.
Lalu tersenyum dengan hormat dan sabar.
“Siapakah namamu?” Maria Zaitun bertanya.
“Mempelai,” jawabnya.
“Lihatlah. Engkau melucu.”
Dan sambil berkata begitu
Maria Zaitun menciumi seluruh tubuh lelaki itu.
Tiba-tiba ia terhenti.
Ia jumpai bekas-bekas luka di tubuh pahlawannya.
Di lambung kiri.
Di dua tapak tangan.
Di dua tapak kaki.
Maria Zaitun pelan berkata:
“Aku tahu siapa kamu.”
Lalu menebak lelaki itu dengan pandang matanya.
Lelaki itu menganggukkan kepala: “Betul. Ya.”

(Malaekat penjaga firdaus
wajahnya jahat dan dengki
dengan pedang yang menyala
tak bisa apa-apa.
Dengan kaku ia beku.
Tak berani lagi menuding padaku.
Aku tak takut lagi.
Sepi dan duka telah sirna.
Sambil menari kumasuki taman firdaus
dan kumakan apel sepuasku.
Maria Zaitun namaku.
Pelacur dan pengantin adalah saya.)

Senin, 22 Oktober 2012

[Melawan] Amorfati Nietzsche



Menulis membuatku kehilangan imajinasi. Setiap kata yang kutuliskan mewujud dalam kasunyatan. Aku tulis sendok muncul sendok. Aku tulis bidadari, datanglah wanita cantik bagai peri. Aku tuliskan cerita peperangan, berkobarlah pertempuran persis seperti yang kutuliskan. Lalu apakah masih disebut imajinasi jika semua telah terealisasi?

Aku sudah hancurkan segala berhala. Sehingga tak perlu lagi manusia menyembah apa dan siapa. Aku sudah bakar surga dan neraka. Kini tinggal bumi yang kau huni. Jika tak ada yang abadi maka tak ada pula yang tak kembali. Semua berulang dan terus berulang, bereinkarnasi. Sejarah mengalir seperti sirkulasi darah. Lama dan baru hanya ilusi persepsi, mengenai masa yang merentang, tentang ruang yang terbentang.



Apa yang kau harapkan dari hamparan lautan yang tak berdaratan? Maka cintailah semua bagian dari samudra itu sebagaimana panglima mencintai tiap inchi peperangan. Seperti matematikawan yang menikmati kerumitan setiap hitungan. Tak ada kehidupan seindah perang. Manusia tak boleh mengalah pada ketenang-tentraman. Ketenang-tentraman adalah berhala paling berbahaya. Ia melemahkan segala daya kemampuan yang dimilki manusia.

Suatu saat kutulis Tuhan sudah mati. Tiba-tiba semilir angin menancapkan dingin yang menusuk sampai sumsum tulang. Gelap menyergap. Aku hilang ditelan bayang hitam.


Minggu, 21 Oktober 2012

Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Pendidikan


Menurut anda, apakah pendidikan itu penting? Kalau penting, sepenting apakah pendidikan dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah anda mendapat manfaat dari hasil pendidikan anda? Baiklah, kita anggap, kita sepakat pendidikan itu penting dan bermanfaat. Setidaknya, dunia pendidikan menyediakan lapangan pekerjaan yang lumayan banyak. Saya ajukan pertanyaan lagi, Apa bedanya pendidikan dengan pengajaran? Kenapa juga harus dibedakan?


Menurut saya selama ini yang terjadi di Indonesia kebanyakan hanyalah pengajaran (transfer of knowledge/ ta’lim) belum sampai pada taraf pendidikan (tarbiyyah/ education) yang seharusnya lebih banyak berkecimpung dalam ranah akhlak. Jujur, saya mendapatkan pendidikan yang sebenarnya bukan dari sekolah formal, tapi dari pesantren. Di pesantren tempat saya mondok dulu, seluruh aktivitas santri diawasi paling tidak oleh pengurus kamar. Ada ma’murat-manhiyyat (perundang-undangan) yang sanksinya jelas. Misalnya meninggalkan shalat jama’ah, tidak ngaji, atau pacaran, maka dita’zir (dihukum) sujud hingga beberapa menit. Jadi, diantara kami kalau ada yang keningnya hitam itu belum tentu dia rajin sembahyang, bisa jadi rajin ta’ziran. Ini bukan berarti saya mengharuskan setiap anak masuk pesantren. Tradisi di pesantren itu hanya salah satu kearifan lokal saja.
Tak bisa dipungkiri tujuan orang tua yang menyekolahkan anaknya sekarang adalah agar kelak ia mendapat kehidupan ekonomi yang layak. Pola pikir masyarakat seperti ini merupakan hasil dari standardisasi ijazah pendidikan formal sebagai syarat melamar pekerjaan. Jika ingin mendapat pekerjaan yang layak minimal lulus SMA atau S1 lah. Dengan demikian, sistem pendidikan telah menyimpang dari tujuan asal, yakni mencerdaskan dan membangun moral bangsa. Sehingga saya tidak heran kalau hasil “pendidikan" di Indonesia menjadi sekacau ini. Tidak hanya murid yang saling mecontek saat ujian nasional, para guru pun berkolusi menghalalkan segala cara agar sekolahnya tidak menanggung malu. Jika pada tingkat pelajar saja sudah diajari berlaku korup, maka jangan heran kalau lembaga-lembaga negara menjadi sarang para koruptor.
Bangsa kita sekarang ini memang sedang menderita yang namanya syndrome kesesatan. Kesesatan ini menjangkiti pola pikir kita. Kalau dari cara berfikirnya saja sudah sesat, pasti melahirkan pemikiran yang sesat, tidakan yang juga sesat. Contoh, buatlah angket yang menanyakan, apa pelajaran yang paling anda benci semasa sekolah? Jawaban terbanyak pasti matematika. Saya tidak paham bagaimana kebanyakan pelajar bisa benci pelajaran matematika. Maka timbul pertanyaan lagi, ini yang salah gurunya atau cara pengajarannya, atau memang muridnya? Padahal matematika mengajarkan kepada kita konsistensi logika. Tidak ada pelajaran yang sekonsisten matematika. Opini siapa pun tidak bisa berpengaruh  terhadap teori-teorinya.
Mungkin karena banyak yang benci matematika, logika bangsa kita ini jadi tidak konsisten. 1 juta + 1 juta seharusnya 2 juta, tapi karena saking canggihnya pemikiran bangsa Indonesia tidak mesti dua juta, tergantung anda maunya berapa, nanti bisa lah kita rundingkan rumusnya sendiri.
Beberapa minggu lalu kakak saya pergi ke kantor kecamatan mengurus KTP bapak saya yang hilang. Namun ternyata dia “diusir” gara-gara pake celana pendek ¾. Batin saya yang ngusir ini matematikanya jelek. Wong dia saja pake rok mini ¾. Bukannya saya mendukung ketua DPR yang melarang wanita pake rok mini. Yang saya persoalkan sama sekali tidak masalah aurat. Karena banyak perdebatan pendapat mengenai hal itu. Saya malah lebih senang kalau dia tidak pake rok, hehe. Namun masalahnya adalah bagaimana pegawai kecamatan itu berlaku adil dan konsisten cara berfikirnya.
Inkonsistensi logika/ kesesatan berfikir yang sedemikian parahnya ternyata juga menjangkiti sikap keberagamaan. Bukan karena banyaknya muncul aliran sesat, tetapi justru karena sikap umat beragama dalam menghadapi mereka yang dianggap sesat. sudah tahu orang tersesat kok malah digebukin? Orang mencoba berfikir menggunakan akalnya dalam menfsirkan naskah-naskah agama malah dianggap kafir. Padahal bukankah anjuran berdzikir dan berfikir dalam kitab suci itu berbanding lurus?

Lalu apa yang harus kita perbuat?
Kalau boleh saya menganalogikan, ibarat air dalam sebuah gelas, negara ini telah berisi air yang mutanajjis. Moral manusia-manusianya telah tercemar. Dalam ilmu fiqh, untuk mensucikan air yang mutanajis itu ada beberapa opsi. Pertama, kita buang seluruh isinya, kita cuci gelasnya dan menuangkan air suci yang baru. Jika kita menerapkan opsi ini berarti kita harus "membunuh" generasi-generasi tua yang telah tercemar dan menggantinya dengan generasi baru yang masih bersih. Berarti harus ada revolusi. Pada tahun 1998 kita sudah melakukannya. Tapi apa hasilnya? Sama saja. Kita gagal revolusi karena ternyata bangsa ini belum betul-betul siap untuk berubah. Bangsa kita belum menyiapkan generasi pengganti yang benar-benar bersih.
Opsi kedua adalah mengubah air tersebut dengan alat bantu, penyulingan misalnya. Dengan syarat alat bantu itu juga suci. Alat bantu apa kira-kira yang mampu membuat koruptor-koruptor dan para pelaku kejahatan benar-benar bertobat? Penjara ternyata tidak efektif untuk membuat jera. Panti rehabilitasi baru tersedia bagi pecandu narkoba. Padahal kita perlu merehabilitasi moral bangsa. Ceramah-ceramah keagamaan, termasuk training ESQ terasa seperti orang jualan. Padahal alat bantu itu harus suci dari kepentingan-kepentingan duniawi.
Mungkin kita hanya bisa mengandalkan pilihan pamungkas. Kita tuangkan air yang benar-benar suci kedalam gelas itu secara kontinyu. Sehingga air lama yang mutanajjis tumpah tergantikan oleh air suci yang baru sampai hilang segala sifat najis yang disandangnya. Dengan demikian, mulai sekarang kita harus memproduksi generasi yang bersih. Biarlah generasi tua yang kotor mati dengan sendirinya. Dan kita tidak boleh menjadi penerus lingkaran setan. Kita harus tetap bersih dan terus memproduksi generasi yang bersih. Bila perlu kita dandani dan cuci alat bantu yang masih rusak dan kotor tadi.
“Mungkin sumber dari perubahan itu berasal dari salah satu, dua, atau tiga orang dari kita... Namun, dia bagai virus yang gampang sekali menyebar bak virus flu di musim pancaroba... Mulai dari diri sendiri. Mulai dari hal yang paling kecil. Mulai dari sekarang.”

*) Sebagian ide dari tulisan ini pernah disampaikan dalam diskusi bersama IKRIMAT (Ikatan Remaja Masjid at-Taqwa) Sekayu, Semarang Tengah.

Status Facebook [Quotes/ Kutipan-Kutipan]



Kutipan-kutipan yang pernah kukutipkan dalam status facebook.
-----------
"Setiap atom menari di darat atau di udara
Sadari baik-baik, seperti kita, ia berputar-putar tanpa henti di sana
Setiap atom, entah itu bahagia atau sedih,
Putaran matahari adalah ekstase yang tak terperikan."
[Mawlana Rumi]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/123634064380899
:: وَقَدِّمِ الْأَخَصَّ فِي اتِّصَالِ
وَقَدِّمًا مَّا شِئْتَ فِي انْفِصَالِ ::
"dahulukan yang lebih khusus [saya, kamu lalu dia dan mereka] jika dalam sebuah kolusi. dahulukan sesuka hatimu kalau tidak sedang dalam koalisi." [Ibnu Malik, Alfiyah]"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/217376624940119
.... you are the air that i breath/ you're the ground beneath my feet/ when did i stop believing?....
[kaulah udara yang kuhirup/ kaulah tanah di bawah kakiku/ kapan aku berhenti percaya?]
:: josh groban - my confession ::
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/230101060334342
your story may not have such a happy begining, but that does not make who you are. it is the rest of your story who you choose to be. (riwayat hidupmu mungkin tak bermula bahagia, tapi itu tidak membuat siapa dirimu. itu hanyalah rehat/ jeda dari ceritamu supaya kau memilih menjadi [si]apa dirimu sebenarnya).
:: old goat dalam kungfu panda 2 ::
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/231480130196435
only after the last tree is cut down, the last of the water poisoned, the last animal destroyed... only then will you realize you cannot eat money. (cree indian prophecy)
hanya setelah pohon terakhir ditebang, air terakhir tercemar, hewan terakhir dibunuh... maka baru kamu sadar kamu tidak bisa memakan uang. (ramalan yang diyakini orang india).
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/241604292517352
Famaa nazharat 'ainayya ilaa ghairi wajhihi/ walaa sami'at udzunii khilaafa kalaamihi.
Maka kedua mataku tidak memandang kepada selain wajahnya/ dan telingaku tidak mendengar selain ucapannya. [ibnu arabi].
Saat setiap sesuatu adalah dirimu/ pada bagian mana bisa kutemukan aku? [tn]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/267653459912435
the more a man knows god, the more is he lost in him (semakin seseorang mengenal tuhan makin sering ia hilang didalamnya) -dzunnun
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/303296689681445
there has to be evil so good can proof its purity above it.
harus ada yang jahat supaya yang baik terbukti kemurniannya."
~ budhist
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/329949273682853
pegang erat tanganku
bimbing langkah kakiku
aku hilang arah tanpa hadirmu
dalam gelapnya malam hariku
letto_sandaran hati
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/330224170322030
sunlight entering houses through many windows is split up by spatial barriers but remains essentially the same.
sinar matahari yang masuk ke dalam rumah melalui banyak jendela terpecah oleh dinding penghalang tetapi pada dasarnya adalah sama (satu)
~ mawlana rumi
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/331274303550350
karena alhamdu lillahi (segala puji hanya bagi allah) maka sepatutnya kita berdoa 'audzubillahi minal hamdi (aku berlindung kepada allah dari segala pujian). [deadman walking]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/332318176779296
- kenapa paman meninggalkan saya?
+ aku tak ingin menjadi hijab antara dirimu dengan diri-Nya.
:: percakapan antara raden syahid dan abdul jalil dalam novel "suluk malang sungsang."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/341136949230752
Seekor rajawali yang dibiasakan tinggal bersama kawanan bebek tidak akan pernah bisa terbang mengepakkan sayap sebagai pengarung kesunyian angkasa. Karena itu, sebagai rajawali muda, engkau harus ditendang dari atas bukit agar jatuh ke jurang sehingga nalurmu untuk mengepakkan sayap akan muncul dengan sendirinya. [abdul jalil saat akan meninggalkan raden syahid, dalam novel "suluk malang sungsang"]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/341139909230456
diantara sifat tawadhu (rendah hati) adalah mau makan/ minum satu piring/ gelas dengan saudaranya. (durrotun nashihin)
---
tak ada penyakit yang menular melalui ludah. kalau ludahku dan ludahmu sudah bersatu, apakah lidah kita akan melukai satu sama lain?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/346126105398503
kecil sebenarnya berarti besar. ia terlempar dalam panggung hidup yang kasar. [bondan prakoso feat. fade 2 black_waktu]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/347445361933244
kita bisa memandang orang lain sebagai kelompok yang bathil karena memuja al-mudhil (yang maha menyesatkan). sebaliknya, orang juga bisa memandang dari sudut lain dengan mengatakan kitalah sebagai kelompok batil pemuja al-mudhil. padahal, baik al-haqq maupun al-mudhil sejatinya adalah asma', af'al dan shifat dari zat yang maha tunggal: allah. karena itu, barangsiapa yang menganggap al-mudhil dan al-haqq dua zat yang berbeda maka dia musyrik. [abdul jalil dalam novel "suluk malang sungsang"]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/348140668530380
squidward, kita tak butuh televisi, karena kita punya imaginasi. [spongebob]
---
kutipan yang sebenarnya bagus dan saya suka, tapi ia menjadi lucu dan satire karena publikasinya juga melalui melalui televisi.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/349464605064653
be like melting snow, wash yourself on yourself.
jadilah bak butiran salju, basuh dirimu dengan dirimu.
[mawlana rumi]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/355079951169785
do not look back my friend. no one knows how the world ever began. if you dwell on the past or future, you will miss the moment.
jangan lihat ke belakang kawan. tak ada yang tahu bagaimana dunia bermula. bila kau (terjebak) tinggal pada masa lalu atau masa depan, kau akan kehilangan momen.
[mawlana rumi]
---
selamat tahun baru imlek. indonesia terlalu banyak punya tahun baru dan hari besar. :)
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/357928694218244
There is no secret ingredient. To make something special, you just have to believe it's special.
Tak ada resep rahasia. Untuk membuat sesuatu istimewa, kamu hanya harus yakin ia benar-benar istimewa.
[ayah po dalam film kungfu panda I, "the legend of po"]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/359468530730927
i can sense your presence in my heart although you belong to all the world.
aku bisa merasakan hadirmu dalam hatiku walaupun kau milik semesta alam.
[mawlana rumi]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/382617565082690
di saat hampa harimu
di saat hampa hatimu
ku kan ada, ku di sana
menemanimu selalu
dalam duka
[letto_dalam duka]
:: yang saya suka dari lagu-lagu letto: religi tidak [di]jadi[kan] komoditi, tetapi ruh di setiap karyanya yang mengandung spritual universal.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/383241895020257
kumengira hanya dialah obatnya
namun kusadari bukan itu yabg kucari
kuteruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
dan kuyakin kau tak ingin aku berhenti.
[letto_lubang hati]
jadi teringat imam ghazali ketika meragukan semua ilmu yang ia pelajari.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/387351051276008
Kalau kau pernah takut mati, sama. Kalau kau pernah patah hati, aku juga iya. Dan seringkali sial datang dan pergi tanpa permisi kepadamu. Suasana hati. tak peduli. Kalau kau kejar mimpimu, slalu. Kalau kau ingin berhenti, ingat tuk mulai lagi. Tetap semangat. Dan teguhkan hati di setiap hari, sampai nanti, sampai mati. [letto_sampai nanti]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/388597264484720
inikah yang kau mau? benarkah ini jalanmu? hanyalah engkau yang kutuju. pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku. aku hilang arah tanpa hadirmu. dalam gelapnya malam hariku. [letto_sandaran hati]
adakah sandaran yang lebih kuat dari allahush shamad?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/389949727682807
dari sudut mata
jantung hati mulai terjaga bisik di telinga
coba ingat semua
dan bangunkanlah aku dari mimpi-mimpiku
sesak aku di sudut maya dan tersingkir dari dunia nyata
[letto_sebenarnya cinta]
ingatkah dari mana kau berasal? kesanalah kau kan kembali.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/390058341005279
take away what i want. take away what i do. take away what i need. take away everything what take me from you.
ambillah apa yang kuinginkan. ambillah apa yang kulakukan. ambilah apa yang kubutuhkan. ambillah semua yang mengambilku darimu.
[mawlana rumi]
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/390544094290037
money is a fine servant, but dangerous master.
uang adalah pelayan yang baik, tapi tuan yang berbahaya.
~prof. ellis
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/401223833222063
be slow in choosing, but slower in changing.
pelan saja dalam memilih, lebih pelan lagi dalam berubah.
~prof. ellis
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/401256173218829
fastaghatsa ahlul-jannah bil-jannah kamastaghatsa ahlun-nar bin-nar.
penghuni surga pun meronta-ronta sebagaimana penghuni neraka meronta-ronta karena siksaannya.
~bayazid al-busthami
apa yang kau nikmati dari surga jika tak dapat bertatap muka dengannya?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/404948682849578
cinta adalah landasan penciptaan, sedang nalar dan hukum datang belakangan ~mawlana rumi
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/406548849356228
ketika belum kepingin sudah
ketika sudah kepingin tambah
sesudah ditambahi kepingin lagi
kepingin lagi lagi lagi dn lagi
~caknun_tak sudah-sudah
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/407895499221563
tidakkah tuan tahu bahwa kebenaran di dalam islam adalah pribadi sifatnya? tidakkah tuan tahu bahwa ketakwaan orang-seorang tidak bisa diukur dengan paham, firqah, madzhab, jama'ah? tidakkah tuan tahu bahwa pertanggungjawaban manusia di hadapan allah adalah bersifat pribadi dan bukan jama'ah?
~abdul jalil kepada syaikh kepada maulana maghribi dalam novel suluk malang sungsang.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/416303895047390
jika suatu saat nanti kalian mendapati tubuh jasadku terbujur tanpa nyawa karena ruhku telah kembali kepadanya. hendaknya kalian kuburkan jenasahku tanpa tanda apapun yang bersifat bendawi. jangan biarkan siapapun diantara manusia mengetahui kuburanku. jangan buat manusia datang menziarahiku. aku tidak ingin menjadi hijab setitik noktah pun bagi manusia dalam berhubungan dengan penciptanya. biarkan aku terkubur sebagai tanah yang diinjak-injak manusia. biarkan jasad tubuh anak adam ini kembali menjadi tanah
~ wejangan syekh lemah abang kepada murid-muridnya
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/416308508380262
Sebagian besar gadis-gadis lebih suka kelihatan cantik daripada cerdik. Karena sebagian besar laki-laki lebih pandai melihat daripada berfikir. ~george bernard show
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/428333087177804
kau seperti udara yang kuhela. kau selalu ada. ~dealova_once
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/466734993337613
Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat. Hidup terlalu indah untuk tak berubah. ~letto_yang kusebut sayang
ibda' binafsik (mulailah dari dirimu sendiri) ~al-hadits
oh bagaimana [aku] bisa merubah dunia jika merubah diri saja tak bi[a]sa?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/471230652888047
sekarang buku laku dan buku bagus sudah rancu karena kurangnya budaya kritik dalam tradisi kita. ~putu wijaya.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/471305522880560
luangkan sejenak detik dalam hidupmu.
berikanlah rindumu pada denting waktu.
luangkanlah sejenak detik dalam sibukmu.
dan lihatlah warna kemesraan dan cintaa
yang tak semu
yang tak semu
yang tak semu....dah itu
~letto_sejenak
----
hayya 'alash-shalaah. selamat menunaikan ibadah shalat maghrib bagi anda yang menjalankannya. :)
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/474131852597927
apapun mimpi kita, realitanya adalah kita sedang tidur. ~noe letto
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/498254083519037
Rindu itu belum hilang/ walau pertemuan itu terkenang/ dalam hati kuberdoa/ jangan sampai aku pernah terlupa/ padamu, penjaga hidupku/ tak pernah meninggalkan aku.
Bunga menebar sejuk wewangian malam itu/ ku tak mampu menahan rasa yang tak menentu/ lalu muncullah rasa dh dalam benakku/ ku tak pantas memandangi wajahmu. ~letto_bunga di malam itu.
man ra'a wajhaka yas'ad, ya karimal walidaini.
Betapa beruntung orang yang memandang wajahmu ya nabi.
meski dalam mimpi, akan berjumpa denganmu aku malah melarikn diri.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/504206452923800
semua orang di planet ini adalah kanak-kanak, kecuali sedikit sekali. tak ada yang tumbuh dewasa selain mereka yang terbebas dari hasrat. ~mawlana rumi
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/298417020271527
aku ingin bernyanyi seperti burung bernyanyi, tak perlu khawatir tentang siapa yang mendengarkan dan apa yang mereka pikirkan. ~ Rumi
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/453658141351705
kenapa kau mengetuk setiap pintu orang lain? ayo, ketuk pintu hatimu sendiri.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/399605620104871
hidup tanpa cinta adalah kesia-siaan. "haruskah aku mencari cinta material, fisikal, atau spiritual?", jangan bertanya demikian. sebuah pemisahan menyebabkan pemisahan yang lain. cinta tak butuh nama, kategori, atau definisi apapun. cinta adalah dunia itu sendiri. tak peduli apakah kau berada di dalam, di tengah, ataupun di luar kerinduan.
~ Syams Tabrizi

Sabtu, 20 Oktober 2012

Rabi'ah - عَرَفْتُ الهَوىٰ





عَرَفْتُ الهَوىٰ مُذ عَرَفْتُ هواكَ / وأغْلَقْتُ قَلْبي عَلىٰ مَنْ عَاداكَ / وقُمْتُ اُناجِيـكَ يا مَن تـَرىٰ / خَفايا القُلُوبِ ولَسْنا نراكَ / أحِبُكَ حُبَيْنِ حُبَ الهَـوىٰ / وحُبْــاً لأنَكَ أهْـل ٌ لـِذَاكَ / فأما الذي هُوَ حُبُ الهَوىٰ / فَشُغْلِي بذِكْرِكَ عَمَنْ سـِواكَ / وامّـا الذي أنْتَ أهلٌ لَهُ / فَلَسْتُ أرىٰ الكَوْنِ حَتىٰ أراكْ / فلا الحَمْدُ في ذا ولا ذاكَ لي / ولكنْ لكَ الحَمْدُ فِي ذا وذاكَ ... 

aku mengenal cinta karena mengenal cintamukututup pintu hatiku dari semua yang memusuhimudan aku tak henti memanggilmu wahai yang selalu melihatsemua yang dirahasiakan hati, kendati kami tak melihatmuaku mencintaimu dengan dua cinta, satu karena gairah cintakukedua karena hanya engkau yang patut dicintai.karena gairah cintakuia menyibukkanku dari mengingat selainmudan karena hanya engkau lah yang berhak dicintaitiada aku memandang semesta sehingga aku memandangmumaka tiada patut pujian kumiliki atas hal ini dan itunamun hanya milikmu lah segala pujian atas semua ini dan itu.-----puisi Rabi'ah al-Adawiyyah yang dbawakan oleh Ensemble Ibn Arabi

Jumat, 19 Oktober 2012

Status Facebook [Cinta]



this is love all about:
-----
+ sayang buatkan aku perahu agar kita dapat berlayar memadu asmara di bawah cahaya temaram rembulan.
- maaf sayang, aku tak mau seperti sangkuriang. biarlah aku yang menjadi perahumu. berlayarlah diatasnya mendayung bintang memancing rembulan.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/217305438280571
"Aku tak pandai berenang, menyibak air mengayuhkan tangan. Kau bilang "bagaimana bisa kau nikmati surga padahal disana banyak kolam-kolam? Akan kuminta Tuhan agar mengeluarkanmu dari neraka untuk mengajariku berenang."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/209315789079536
"alkisah setelah bumi dan langit lama terpisah, langit mencurahkan hujan sebagai bahasa kerinduan. setiap tetes rinainya menyampaikan salam kangen langit atas bumi. bumi membalas melambaikan tangan pepohonan. meniupkan nafas kehidupan.
--------------------------------------
+ sayang, hatiku hujan. kau?
- akulah hujan itu sayang."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/223327631011685
"sang malam berbisik kepadaku:
+ "maaf sayang, aku tak bisa membuat syair untukmu."
kujawab mantab:
- "sayang ketahuilah, aku tak butuh syair-syair lagi, karena bagiku kau adalah syair semesta yang paling indah."
:: si gila ::"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/223998247611290
> kalau benar semua yang terjadi di dunia berdasarkan hukum sebab akibat, bagaimana caranya menjelaskan cinta?
+ witing tresno jalaran saka kulino.
> apakah kulino itu sebab? bisa jadi sebab tresno semua menjadi kulino.
+ menurutmu?
> sayang, aku mencintaimu bukan karena tetapi walaupun.
+ walaupun cintamu bukan karena, aku juga tetap mencintaimu.
---
sebab walaupun berakibat cinta. karena cinta berakibat walaupun.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/245019068842541
"Ingin kutulis namamu di daun-daun agar tetumbuhan berbuah ranum. Ingin kuukir awan membentuk parasmu supaya langit teduh menaungi bumi. Ingin kurajahi malam dengan rasi siluetmu sehingga ia tak sepi. Tapi bagaimana melakukanya? Aku belum tahu wajahmu, bentuk badanmu, bahkan namamu. Lalu kutulis namaku, kuukir bentuk mukaku, kurajahi dengan siluetku. Kuamati lekat-lekat. Ah itu dia kau!"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/247519658592482
"namanya dipangil aku menoleh, ia dipukul aku sakit, ia tertusuk aku berdarah, ia menangis air matanya keluar dari mataku"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/305131152831332
"siang yang masuk ke dalam malam. orang-orang lalu-lalang. tak henti mengab[a]dikan diri. mencoret dinding dengan gambar dan kata. di hadapanmu aku lelah mencipta cit[r]a. "apa yang k[a]u lakukan menggema dalam keabadian." masihkah kau berpura[-pura] dalam maya?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/312398098771304
"dingin mendesir beku. ingin kuusir deru kalbu. air mengalir menelan debu. bibirku-bibirmu bertemu dalam status facebook."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/318677491476698
"penaku tak setajam kalam. t[j]intaku tak sekelam malam. kejam, kala[u] kutulis kata, tiada deru rindu menghuruf namamu."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/319056261438821
"malam meraya[p] senyap. gelap. hiruk-pikuk tak lagi sibuk. tubuh-tubuh lelah melabuh. aku rindu sentuhmu, [sampai] subuh"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/322167541127693
"air yang rindu tanah jatuh ke bawah. bunyi gemricik memercik penuh selidik. menagih tanah telanjang atau rimbun tetumbuhan. debu-debu melebur di alir air.
"kalau aku air, maukah kau mencair?"
gendang telinga terbentur gelegar guntur. aku luruh ditelan guruh. tuhan, aku hilang diguyur hujan."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/323395311004916
"- what's on your mind?
+ nothing but you. :)
- write something!
+ i can't write any text except your name. :)"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/338161636194950
"kopiku sehitam malam. susuku seputih pagi. walau gulaku tak semanis engkau, kuaduk dengan segelas air jernih.
bagaimana aku bisa membedakan mereka? mana kopi, mana susu, mana gula?
saat aku telah terlarut kedalammu, bagaimana bisa membedakan kau dan aku?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/339951822682598
"kau jumputi duri-duri dari diriku, lalu kau tusukkan lagi. setiap sepi hendak pergi, kau menjemputku. lalu meninggalkan aku sendiri. kembali. tanggal menghitung hari-hari. aku gagal [me]menggali sunyi. duri tumbuh berbunga luka. ai, kau siram dengan garam. kau bilang, hanya dengan hilang, kau bisa menjadi aku."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/343609185650195
"aku tanah yang lama tak diguyur hujan. resahku berserah basah. rindu air karena terlalu sering kering. tiba-tiba seorang anak kecil kencing. pesing.
sayang, kenapa semakin aku mengenangmu, engkau menjadi seperti orang asing?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/349016051776175
"kasih, aku letih tertatih-tatih. ingin kuusir desir angin yang dingin. menyisir tiap serpih hatiku yang melepuh rapuh. meski waktu mesti kutaruh, aku tetap menantimu, jiwaku yang separuh. sendiri bukan berarti sepi. jiwaku selalu bergemuruh merapal namamu"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/351007938243653
"sej[en]ak sajakku hilang. puisiku kehilangan diksi. rima menguap sembap tanpa sebab. diantara kertas-kertas terserak. tinta terisak tak tampak. kau bilang, aku tak suka syair, puisimu hanya eksploitasi imaginasimu tentang aku. lalu aku sadar, kau, puisiku"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/357173540960426
"dingin itu membekukan segalanya. tidak hanya benda, aktivitas pun juga. tetapi kenapa rindu ini tetap membara?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/364066430271137
"aku ingin tidur. jangan kau harap aku mimpi bercinta denganmu. aku takut tubuh ini bertambah lelah setelah mimpi basah."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/392208424123604
"kasih, masih patutkah kukisahkan keluh kesah setelah semua susah-payah kau beli dengan segala gulali manis bibirmu?
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/470527442958368
"aku ingin membuat jarak. aku rindu untuk bisa merindu. keterdekatan ini membuatku kehilangan kemesraan yang telah lama tak dapat kurasakan."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/476146385729807
"senja kesumba menorehkan luka di mata.
mimpi yang tak menepis sepi.
memberi jeda tanda-tanda cinta yang selalu kutunda."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/500643483280097
"dalam cinta tak ada separuh kau dan aku.
kau harus luruh kedalam seluruh aku."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/514070531937392

Status Facebook [Refleksi II]




beberapa ide dan gagasan biasanya saya tuliskan di facebook. terkadang saya lupa pernah menuliskannya. maka saya dokumentasikan beberapa status facebook yang menurut saya menarik. sehingga jika suatu saat saya membutuhkannya. saya tinggal mencarinya di sini:

----
"biar malam memelukmu dengan hening. angin mengusap penat kepalamu hingga dingin. tidurlah sayang, dunia hanya mimpi kehidupan. seperti 
mimpi yang akan menjemputmu dalam lelap. jika esok kau tak bangun, berarti kau telah terjaga ke kehidupan sebenarnya."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/389415641069549
"ruang menyekat kehampaan jadi berbili-bilik. mengiris waktu hingga berlapis-lapis. memisahkan muara dari hulunya. meretasku darimu. tuhan, dengan dan tanpa cahayamu, semuanya semu semaya bayang.
allahu nurus-samawati wal-ardhi.
tuhan cahaya langit dan bumi"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/391338464210600
"jika kau hanya memandang seleksi alam, alam memang terlihat kejam. spesies satu membunuh dan memakan spesies lain. namun di balik itu, sebenarnya hukum alam sedang memainkan harmoni semesta raya yang bersenandung mensucikan dan mencerminkan sifat-sifat-Nya"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/396187670392346
"kau takkan tahu bagaimana nikmatnya percaya itu sebelum kau mengalami betapa nikmatnya siksaan rasa ragu dalam pencarian"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/400032770007836
"sebagus dan sejelek apapun makna dari namamu, namun orang tidak akan mengenang namamu karena artinya. yang mereka kenang adalah apa yang kau perbuat. terserah kau mau memilih nama yang terpenjara makna atau memberi makna kepada nama yang dinisbatkan padamu"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/403797072964739
"setiap hirup-tiup nafas, hidup-matiku aku tak punya kuasa. bagaimana kau bisa menitipkan asa?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/413565685321211
"atas tak terbatas. bawah tak berdasar. apa itu batas apa itu dasar? mereka itu khayalan.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/414115728599540
"Jika kesabaran adalah seni membohongi nafsu, maka pisuhan menjadi ekspresi paling jujur untuk mengungkapkan isi hati."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/427856230558823
"Kalau saya boleh berspekulasi, Hierarki bahasa jawa; ngoko, krama madya, krama inggil adalah warisan budaya hindu. Perbedaan tingkatan bahasa menunjukkan adanya kasta-kasta."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/429368833740896
"kata, lama tak tumpah. sumpah serapah sesak mendesak benak. kebisuan ini menulikan telinga. teriak kejujuran itu pisuhan"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/444751128869333
"Bagaimana kalau kukatakan warna itu ilusi? Sehingga bersih tak cukup terwakili oleh satu warna. Maka warna tertentu tak mampu menentukan mana yang eksotis dan mana yang cantik. Bersih, eksotis, cantik itu warna warni."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/447119068632539
"[tu]lisan-[tu]lisan berisik mengabarkan keadaan. Huruf-huruf terlalu panjang berbaris merangkai pikiran.
Kata-kataku habis ditelan spasi. Apa yang kau baca di selembar sepi?
Kau terlalu tahu yang telah dan akan tiba. Kau terlalu faham bahkan saat aku diam."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/452395284771584
"orang terlalu sering "membaca" sehingga lupa untuk tidak membaca. orang terlalu sering berfikir sehingga lupa untuk berhenti berfikir. kita terlalu banyak berpendapat sehingga lupa untuk diam.
padahal dengan diam, kita bisa mendengarkan suara "ada" menyingkapkan dirinya sendiri. diam berarti "mencoret" segala prapaham yang menyelimuti pemikiran kita. diam memungkinkan kita untuk dapat merasakan "peristiwa sabda" terjadi. sebagaimana yang dialami sahabat Umar ketika membaca penggalan surat thaha."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/464609826883463
"dalam gelap kau akan tahu apa yang sebenarnya ada dan mengadakan segala sesuatu. ya, hanya dialah cahaya langit dan bumi"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/471404156204030
"idenya mendikte tiap huruf yang kutulis. suaranya menyatu dan menggetarkan pita suaraku. kata-katanya terucap dari mulutku.
uninang unineng uninung.
* wahyu takkan habis dituangkan dalam lembaran-lembaran kertas. batu dan gunung akan pecah, lautan pun tumpah tak kuasa menerima kehadirannya. hanya hati seorang hamba yang mampu menjadi ruang untuk dia bersemayam."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/472328619444917
"apa yang kita sebut berita belum tentu fakta. ternyata banyak sandiwara di dunia nyata. dan apa yang kita sebut karya fiktif ternyata adalah cermin dari kenyataan sebenarnya.
> dunia adalah panggung sandiwara
> urip mung mampir ngombe
= apa yang bisa diminum kalau minumnya saja sandiwara?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/476210052390107
"bagi para cowok, jangan sebut nama allah jika lihat cewek cantik, apalagi pake bikini. menurutku itu bukan mulutnya saja yang dzikir tapi dzakarnya juga ikut tahiyyat.
asuueem, wadon kae semledot tenan..."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/476628875681558
"jika anda telah menahan lapar dan dahaga seharian (apalagi yang tidak sahur), lalu ketika akan berbuka roti yang telah anda persiapkan dari tadi dikeroyok semut, bagaimana perasaan anda?
di sini sikap anda sebagai khalifah di bumi sedang diuji."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/481606828517096
":: menjawab pertanyaan seorang teman tentang sholat itu apa..? kenapa harus sholat..?
pertanyaan ini bisa melebar ke ibadah-ibadah ritual lainnya.
---
oh wahai pencinta, kau ini sedang merindu, tapi tak tau kenapa kau merindu. sang kekasih mengirimimu surat dan menyuruhmu membalasnya, kau malah bertanya apa itu surat? kenapa juga harus membalasnya? oh iya aku lupa, sekarang kan sudah bisa chating dan video call...
memang. berhubungan dengan sang kekasih itu bebas dan terserah masing-masing pencinta. namun jika sang kekasih telah memilihkan jalan terbaik untuknya apakah ia masih ingin mencari jalan yang lain? terserah.
kurasa cinta, bersabarlah,,,, menantinya.
teruslah bertanya tapi tetap bersabarlah menempuh jalan yang telah dipilihkannya. walau kita belum menemukannya, bersabarlah, bersabarlah. kalau kita berhenti, apalagi berpaling, barangkali kita tidak tahu bahwa sebenarnya kita sudah dekat dengan tujuan?
---
* ah untuk apa surat-suratan, chatting dan video call kalau wajahmu selalu tampak di setiap yang kulihat, suaramu senantiasa menggema tiap kali gendang telinga tergetar? oh ternyata semua itu hanya bayangmu, sekedar penampakkanmu. apakah aku harus puas bercinta dengan bayang-bayang? maka surat-menyurat, chatting dan video call adalah laku katresnanku untuk menemuimu yang inti, yang hakiki."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/485066864837759
"AKU TIDAK MEMILIKI TUHAN. bagaimana mungkin manusia bisa merasa memiliki tuhan, padahal setiap pemilik itu pasti berkuasa atas apa yang dimilikinya? apakah kita ini berkuasa melebihi kuasanya, padahal setiap apa yang melekat pada diri kita hanyalah pinjaman darinya? AKU TIDAK MEMPUNYAI TUHAN, tapi DIALAH YANG MEMILIKI AKU.
:: ta'lamu maa fii nafsii walaa a'lamu maa fii nafsik... (engkau tahu segala yang ada pada diriku, namun aku tak tak tahu apa yang ada pada dirimu...) ~nabi Isa AS dalam QS. al-maidah (5): 116
* kesalahan cinta iblis adalah dia merasa memiliki Tuhan seutuhnya sehingga ketika tuhan memilih kekasih selain dirinya, dia cemburu dan merasa besar diri atas yang lain.
:: I can sense your presence in my heart although you belong to all the world... (aku dapat merasakan hadirmu dalam hatiku kendati kau milik seluruh alam raya). ~Mawlana Rumi"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/486776288000150
"ketika kau terus mencari tetapi tak kunjung ketemu. kalau kau telah lelah berusaha namun berhasil nihil. jika kau senantiasa berdoa dan merasa tak pernah dikabulkan. kau pun sudah tabah menahan derita berkepanjangan.
pasrahlah. seperti pasrahnya dawai yang dipetik, seperti seruling yang ditiup, seperti biola yang digesek, seperti drum yang digebuk. lalu dengarlah betapa indah melodi yang dia mainkan."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/498256980185414
"kau kira mampu merangkum tuhan dalam satu nama? jika tuhan dapat didefinisikan dalam sebuah nama, bukankah itu berarti tuhan bisa ditunjuk "hidung"nya? ini lho yang namanya tuhan, yang itu bukan, yang itu juga bukan. begitukah?
tidak ada satupun nama yang mampu mewakili dzatnya. karena dia meliputi segalanya, maka segala sesuatu mencerminkan sifat-sifat dan nama-namanya dalam keterbaasan masing-masing. oleh karenanya jangan menyalahkan mereka yang memanggilnya dengan sebutan apapun! Allah, Tuhan, Sang Hyang, atau nama apapun adalah ungkapan ketidak-berdayaan kita untuk menyebut dia yang tak terdefinisi. jangan berhenti di sekedar nama! kau akan tersesat, dan menganggap nama itulah yang kau sembah. Allah, Tuhan, Sang Hyang atau nama apapun akan menjadi berhala.
:: ma ta'buduuna min duunihi illaa asmaa'an sammaitumuuhaa antum wa aabaa-akum, maa anzala-llaahu biha min sulthaan. (apa yang kalian sembah selain dia (tiada lain) hanyalah nama-nama yang kalian dan nenek moyang kalian sebut untuk menamakannya, (padahal) Allah tidak menurunkan kekuasaan padanya). ~QS. Yusuf (12): 40"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/499018436775935
"malam [adalah] selimutku atas rutinitas yang yang tak pernah tuntas.
> kata "adalah" merupakan kata kasar. dia selalu menyalahkan segala imajinasi kita tentang kata yang berada di depannya. oleh karenanya, ia harus diberi tanda kurung, atau dicoret, tapi tetap ditampakkan teksnya. karena kita memang masih membutuhkannya.
> tafsir adalah usaha mendefinisi. maka kita juga harus memberi tanda kurung dan mencoret semua penafsiran termasuk tafsir kita sendiri. kita harus mempertanyakannya kembali. jika tidak, ia meng-aborsi munculnya tafsir yang baru.
selamat menafsirkan. :)"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/510271862317259
"diancuuk......
kali ini saya hanya ingin benar-benar misuh.
tanpa mengutip teks agama sebagai pembenaran. tanpa argumen untuk berapologi. tanpa menyebut obyek yang dipisuhi. dan pisuhku ini kata kerja bukan kata benda.
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/513767021967743
"pilihanku ini benar-benar medeka atau terpengaruh iklan-iklan? atau ah memang sudah kehendak tuhan?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/513769875300791
"almost every time we use our logic, our power to make decision. while we often deny our deep conscience and ignore needs of other.
sometimes it's difficult for us to distinguish which one is sensitivity or just our very fearful. then, are we consider that all we have is only skepticism?"
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/514049145272864
"dalam cinta tak ada separuh kau dan aku.
kau harus luruh kedalam seluruh aku."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/514070531937392
"ikhlas itu tak semudah mengatakannya. ternyata ikhlas yang kudapat selama ini masih sebatas informasi. ia belum menjadi ilmu yang rasanya langsung kucecap sendiri. aku sudah melihat samudra itu, namun aku belum menyelaminya."
http://www.facebook.com/tirta.nirwana/posts/514073805270398