Pages

Senin, 15 Juli 2013

Kedamaian Sejati - Letto



Mungkin tidak mudah memaafkan orang yang membenci kita. Tetapi memaafkan orang yang kita benci. lebih sulit lagi. Ketika kita mampu melampaui keduanya, maka datanglah kedamaian sejati. Dimana hati tak lagi terisi dengki dan benci. Di mana hari-hari penuh cinta mewarna-warni. Memaafkan adalah kunci utama dalam membangun kedamaian. Demikian makna yang saya cerna dari single terbaru Letto bertajuk "Kedamaian Sejati" yang dirilis 1 Juli 2013. Masih menjadi ciri khas Letto; menyajikan lirik yang mengajak kita berkontemplasi tanpa diksi yang menggurui.
enjoy....



Kedamaian Sejati  Letto

apakah mimpiku yang terlalu tinggi
dimana semua saling berbagi cinta
dirimu dirinya dan semua dari kita
seharusnya bergandengan bersama

genggamlah dengan hati
tangan yang pernah kau benci
berikan cinta suci
yang menjadi kedamaian sejati

ketika ambisi yang terlalu tinggi
membuat semua lupakan arti cinta
dirimu dirinya dan semua dari kita
seharusnya bergandengan bersama

genggamlah dengan hati
tangan yang pernah kau benci
berikan cinta suci
yang menjadi kedamaian sejati

___


Senin, 13 Mei 2013

Karena Malam Tak Mesti Kelam


karena malam tengah melarutkan hingar bingar
dalam keheningan
ia terpaku di ujung-pangkal hari
mengeja rasa apa yang tertinggal di hati
ia ingin menggulung kembali detak jarum jam
ribuan tanggal yang terlewat hadir di genggaman
saat momen setelapak tangan menampar gemas pipinya
ia ingin mengikat waktu agar tak buru-buru berlalu

"ih kamu nakal..."
"biar, aku senang kamu tampar."

namun sekejap kenangan tak sanggup lama ia tahan
detak jam kembali terulur panjang
hingga tinggal ribuan detik berjarak dari sekarang
ia tahan sebentar peristiwa tadi petang
untuk tidak segera beranjak dari benak
ketika kedua tangan saling bersentuhan
ah rasanya pipinya masih tertinggal di sana
tapi telapak tangan itu tak akan lagi menyentuh pipi
jari manisnya baru saja dilingkari perjanjian
walau jam sudah berbentuk digital
tetap saja waktu tak bisa diinstall ulang

karena malam tengah membuka pintu rahasianya
biarlah kuketuk dengan doa

Tuhan kutuklah sepi menjadi peri
supaya kepak sayapnya membuat diri menari
agar duka tak jadi luka
meski masing saling jauh
kaki pun tak lagi saling mengayuh
biarlah roda cinta tetap berjalan
walau mesti dengan kereta yang berlainan

Tuhan berkahilah kedua-duanya
dua mempelai dan dua yang tercerai
sempurnakan kebahagiaan mereka

jika setiap kita adalah serpihan pasir
dan waktu terus mengalir
niscaya di antara kita ada yang tersapu angin
atau terhanyut oleh air
namun yang tergerus dari gugusan debu
nanti kan terganti dengan endapan baru

karena malam telah tergelincir ke sepertiga terakhir
biar kutuntaskan kantukku yang sempat terusir

Semarang, 02-03.04.2013


[antara] aku [dan] iblis






kata siapa iblis itu tak kasat mata?
aku melihatnya keluar dari rumah-rumah
membanjiri jalanan
masuk-keluar gedung-gedung
menyebrangi perairan
sampai blusukan ke hutan-hutan
suaranya dapat merambat melalui kawat
kicauannya bisa memenuhi udara

kata siapa iblis itu berupa seram?
kulihat muka manisnya menitis ke artis-artis televisi
mengingatkanku bahwa dunia itu panggung sandiwara
dimana dusta dan kebohongan adalah keniscayaan

kata siapa iblis itu bertanduk?
dia datang padaku kepalanya berpeci
mengajarkan kepadaku akan kebenaran hakiki
bahwa kesesatan adalah setan yang musti dibasmi

siapa bilang iblis itu takut lantunan kitab suci?
itu mitologi
justru dia membacanya secara fasih sekali
bahkan tiap ayat dia mengerti artinya
sehingga dia berpesan kepadaku
penggal kepala siapa pun yang memaknainya keliru

siapa bilang iblis itu jahat?
kujumpai dia teramat baik hati
begitu baiknya dia sehingga berani memimpin negara ini
ia rela panen tanah-airnya diunduh berbagai negeri
malah ia utus rakyatnya ke seluruh penjuru dunia
sebagai pembantu suka-rela

siapa bilang iblis itu pembenci?
cintanya pada Tuhan tak terperi
sehingga ia rela dijadikan antagonis semesta
sampai kiamat tiba

apakah kalian ingin bertemu iblis?
kalau mau
dengar kata saya
jangan bilang siapa-siapa

masuklah rumah masing-masing
cari tempat yang tak ada seorang pun melihat
tutup pintu rapat-rapat
berdirilah di depan cermin
lihat bayangan di dalamnya
adakah api keangkuhan berkobar di dadanya?
adakah taring keserakahan bersarang di mulutnya?
adakah tanduk kelicikan menancap di kepalanya?

jika yang engkau lihat hanya dirimu
sempurna sekali iblis menjelma dalam tubuhmu

namun bila cerminmu kosong
tak ada apa pun yang kamu lihat di sana
nikmatilah...
kamu sedang memandang jelita wajah Tuhan

Semarang, 05042013

Rindu, Hujan dan Rumah






sebab siang seredup petang
dia ingin mencumbu langit
ia kayuh sepeda tuanya
roda-roda mengukir kenangan di genang air
segala rindu ingin segera tumpah
rindu hujan pada tanah
rindunya kepada rumah

sabarlah sebentar sayang
siomai suamimu baru saja habis terjual
biar kusisir rambut panjang hujan
rebuslah air dan tanaklah nasi
nanti kita makan saling suap
lalu mandi saling usap

di sungai lalu lintas
mesin-mesin mengalir deras
sepeda tua terus melaju memburu rindu
dahan dan ranting melambai-lambai
menjelma helai rambut istrinya
cepatlah pulang sayang

sebab siang seredup petang
dia ingin merayu hujan
segala resah sesakkan dada
ia lihat kampung di bawah jembatan yang dilaluinya
lidah air tengah menjilati rumah-rumah

sebab siang seredup petang
dia ingin segera sampai rumah

Semarang, 01042013