setelah saya renungkan pertanyaan teman itu, akhirnya saya hanya dapat menuliskan kata-kata di bawah ini. saya tidak bisa menjamin apa yang saya tulis benar-benar benar, namun semoga dapat menjadi renungan.
---
oh wahai pencinta, kau ini sedang merindu, tapi tak tau kenapa kau merindu. sang kekasih mengirimimu surat dan menyuruhmu membalasnya, kau malah bertanya apa itu surat? kenapa juga harus membalasnya? oh iya aku lupa, sekarang kan sudah bisa chating dan video call...
memang. berhubungan dengan sang kekasih itu bebas dan terserah masing-masing pencinta. namun jika sang kekasih telah memilihkan jalan terbaik untuknya apakah ia masih ingin mencari jalan yang lain? terserah.
kurasa cinta, bersabarlah,,,, menantinya.
teruslah bertanya tapi tetap bersabarlah menempuh jalan yang telah dipilihkannya. walau kita belum menemukannya, bersabarlah, bersabarlah. kalau kita berhenti, apalagi berpaling, barangkali kita tidak tahu bahwa sebenarnya kita sudah dekat dengan tujuan?
---
* ah untuk apa surat-suratan, chatting dan video call kalau wajahmu selalu tampak di setiap yang kulihat. suaramu senantiasa terdengar tiap kali gendang telinga tergetar? oh ternyata semua itu hanya bayangmu, sekedar penampakkanmu. apakah aku harus puas bercinta dengan bayang-bayang? maka surat-menyurat, chatting dan video call adalah laku katresnanku untuk menemuimu yang inti, yang hakiki. Tweet Follow @tirtanirwana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar