seorang penjual minyak memiliki seekor beo yang biasa membuatnya tertawa dengan kicauan ramahnya, sekaligus untuk menjaga tokonya saat ia pergi. suatu hari ketika si beo sendirian di toko, seekor kucing memecahkan sebuah guci minyak. waktu tukang minyak itu kembali ia pikir si beo yang telah melakukan kekacauan itu. dan dengan marahnya ia memukul kepala si beo keras sekali hingga merontokkan bulu-bulu kepalanya dan memusingkannya sehingga ia tak bisa bicara sampai beberapa hari. tetapi suatu hari, si beo melihat seorang yang gundul kepalanya melewati toko, dan memulihkan kicauannya, ia berteriak "hai, guci minyak siapa yang kau pecahkan?"
:: Mawlana Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi ::
source picture: http://4.bp.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar