dalam keranda berendra
satu tubuh membujur
muka-muka berbaris di beranda
melepas kata-kata
garis waktunya
benar-benar berhenti berbagi
bersama perginya senyum sinis seringai juga tangis sunyi
kenangan kehilangan jaraknya
meninggalkan jejak yang tak ikut beranjak
apakah keberhasilan mengharuskan haus kemasyhuran?
apakah menjadi, mumbuatmu dikasihi?
di manakah kebanggaan yang meluap-luap
menguap membelah keriput-keriput usia?
kemana birahi yang tak terkendali
senyuman jalang dan ciuman-ciuman panjang
kerinduan tak lagi meruang
aku melompat dari keranda
panggung sandiwara tak seluas belantara
keabadian selalu dihantui kejenuhan
muka-muka masih berbaris
mulut-mulut terus berdesis
aku dan waktu telah bersatu.
Tweet
Follow @tirtanirwana
meninggalkan jejak yang tak ikut beranjak
apakah keberhasilan mengharuskan haus kemasyhuran?
apakah menjadi, mumbuatmu dikasihi?
di manakah kebanggaan yang meluap-luap
menguap membelah keriput-keriput usia?
kemana birahi yang tak terkendali
senyuman jalang dan ciuman-ciuman panjang
kerinduan tak lagi meruang
aku melompat dari keranda
panggung sandiwara tak seluas belantara
keabadian selalu dihantui kejenuhan
muka-muka masih berbaris
mulut-mulut terus berdesis
aku dan waktu telah bersatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar