Pages

Senin, 13 Mei 2013

Rindu, Hujan dan Rumah






sebab siang seredup petang
dia ingin mencumbu langit
ia kayuh sepeda tuanya
roda-roda mengukir kenangan di genang air
segala rindu ingin segera tumpah
rindu hujan pada tanah
rindunya kepada rumah

sabarlah sebentar sayang
siomai suamimu baru saja habis terjual
biar kusisir rambut panjang hujan
rebuslah air dan tanaklah nasi
nanti kita makan saling suap
lalu mandi saling usap

di sungai lalu lintas
mesin-mesin mengalir deras
sepeda tua terus melaju memburu rindu
dahan dan ranting melambai-lambai
menjelma helai rambut istrinya
cepatlah pulang sayang

sebab siang seredup petang
dia ingin merayu hujan
segala resah sesakkan dada
ia lihat kampung di bawah jembatan yang dilaluinya
lidah air tengah menjilati rumah-rumah

sebab siang seredup petang
dia ingin segera sampai rumah

Semarang, 01042013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...