kesunyian bagiku merupakan keadaan yang biasa saja. tapi diantara banyak kesunyian itu, ada saat-saat yang benar-benar suwung. sahabat, saudara, orangtua bahkan diriku sendiri terasa asing. potongan-potongan masa lalu terlihat berlalu seperti trailer sebuah film. prestasi, dosa, harapan dan kekhawatiran akan masa depan membayang berkelindan. adakalanya diiringi narasi yang cuma dapat kudengar sendiri "bilamanakah aku ini tercipta sebagai bukan manusia? oh ya tuhan, mbok ya panjenengan dulu tidak usah repot-repot membuat saya." ah pengandaian hanya tinggal pengandaian jika tak mau mengambil pelajaran. hingga lintasan kenangan menampilkan adegan yang masih segar dalam ingatan. seorang anak kecil kelas satu sd mencubit lenganku sampai ngilu. dia minta ngaji duluan padahal aku masih menyimak tadarus temannya. marah berhasil kutahan. mimik jengkel dan kesakitan segera kuganti senyuman. adegan itu kini menjadi lucu bagiku. dan kesunyian perlahan merayap lenyap. ternyata ada hal yang membuatku tak kesepian walaupun dalam kesunyian. cinta. ia menyadarkanku bahwa hidup bukan melulu tentang aku. "aku" harus bersedia maju-mundur dalam melayani cinta.
Kamis, 18 Desember 2014
suatu sore
kesunyian bagiku merupakan keadaan yang biasa saja. tapi diantara banyak kesunyian itu, ada saat-saat yang benar-benar suwung. sahabat, saudara, orangtua bahkan diriku sendiri terasa asing. potongan-potongan masa lalu terlihat berlalu seperti trailer sebuah film. prestasi, dosa, harapan dan kekhawatiran akan masa depan membayang berkelindan. adakalanya diiringi narasi yang cuma dapat kudengar sendiri "bilamanakah aku ini tercipta sebagai bukan manusia? oh ya tuhan, mbok ya panjenengan dulu tidak usah repot-repot membuat saya." ah pengandaian hanya tinggal pengandaian jika tak mau mengambil pelajaran. hingga lintasan kenangan menampilkan adegan yang masih segar dalam ingatan. seorang anak kecil kelas satu sd mencubit lenganku sampai ngilu. dia minta ngaji duluan padahal aku masih menyimak tadarus temannya. marah berhasil kutahan. mimik jengkel dan kesakitan segera kuganti senyuman. adegan itu kini menjadi lucu bagiku. dan kesunyian perlahan merayap lenyap. ternyata ada hal yang membuatku tak kesepian walaupun dalam kesunyian. cinta. ia menyadarkanku bahwa hidup bukan melulu tentang aku. "aku" harus bersedia maju-mundur dalam melayani cinta.
Senin, 06 Oktober 2014
Khutbah Idul Adlha di SMAN 4 Semarang: Spirit Qurban: Mendahulukan Orang Lain Di Atas Kepentingan Pribadi
اللهُ أكْبَرُ × 9
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ
إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ
وَنَصَرَ عَبْدَهُ و اعز جنده وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ
اللَّهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ
جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحَّدَنَا بِعِيْدِهِ كَأُمَّةٍ
وَاحِدَةٍ، مِنْ غَيْرِ الأُمَم، وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ
ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ، اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي
الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء
وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ.
الَلَّهُمَّ فصَلِّ وسَلِّمُ
عَلَى سيّدِنَا وحَبِيْبِناَ المُصْطَفَى، الَّذِّي بَلَّغَ الرِّسَالَةْ،
وَأَدَّى الأَمَانَةْ، وَنَصَحَ الأُمَّةْ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ، وَجاَهَدَ فِيْ اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ.
اَمَّا بَعْدُ: عِبَادَ اللهِ،
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ!
إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Hadirin jamaah
shalat idul adha rahimakumullah
Pertama-tama
marilah kita ungkapkan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat yang begitu luar biasa banyaknya.
Sehingga kita diberi kesempatan dan digerakkan untuk dapat menunaikan shalat
idul adha secara berjamaah pada pagi hari ini.
Tidak lupa
shalawat serta salam Allah semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi agung Muhammad saw. Nabi yang tidak pernah mendahulukan kepentingan
pribadinya di atas nasib umatnya. Berbagai cobaan dan penolakan dari umatnya
yang beliau terima tidak pernah beliau balas kecuali dengan cinta. Ketika
beliau diusir dan dilempari batu oleh penduduk Thaif, Malaikat jibril datang
menawarkan jasanya untuk melemparkan gunung kepada penduduk thaif yang kurang ajar tersebut. Rasuslullah saw
menolak. Beliau malah berdoa allahummahdi qaumi fainnahum la ya’lamuun. Ya
allah berilah petunjuk kepada umatku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Ketika dalam kondisi naza’ sakaratul maut, di antara kata-kata
terakhir yang keluar dari bibir mulia beliau adalah “ummati 3x, umatku 3x. Saking khawatirnya Rasulullah kepada
umatnya sampai beliau berkata kepada jibril yang
menemaninya, “wahai jibril, betapa sakitnya
sakaratul maut ini, bagaimana keadaan umatku nanti? kalau bisa biarlah
kutanggung seluruh derita kematian umatku.”
Bahkan kelak di hari kiamat beliau tidak berhenti bersujud dan tidak mau mengangkat
kepalanya sebelum semua umatnya dibebaskan dari siksaan api neraka.
Allahu akbar 3x
walillahil hamd. Kaum muslimin rahimakumullah.
Apakah kelak
kita termasuk yang di akui sebagai umat Rasulullah saw? Apakah kita sudah layak mendapatkan syafaatul 'uzhmanya? Hari raya idul
adha ini saya kira tepat sekali dijandikan momentum untuk muhasabah
mengintrospeksi diri. Kalau kita ingin menjadi umat Rasulullah saw, Sudahkah
kita menjalankan perintah-perintah Allah yang diwahyukan kepada Nabi-Nya? Dan
salah satu diantara perintah-Nya adalah ibadah Qurban. Allah SWT berfirman
انا
اعطيناك الكوثر. فصل لربك و انحر
Sungguh aku telah berikan kepadamu nikmat yang banyak. Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah. Manusia cenderung mencintai dia yang beruat baik
kepadanya. Siapakah yang paling berbuat baik kepada kita? Siapa yang meng-adakan kita? Yang menciptakan mata, lisan, bibir,
keluarga, teman-teman, orang-orang yang kita cintai? Siapa yang menganugrahkan
iman, islam, nikmat menjalankan ibadah? Maka siapa yang paling berhak untuk
kita cintai?
Para bapak-ibu guru dan adik-adikku sekalian. Maka shalatlah dan
berkurbanlah. Sebagai wujud rasa terima kasih kita kepada Allah azza wajalla.
Juga sebagai bukti cinta kita kepada-Nya. Bagaimana kita bisa memubuktikan
cinta tanpa pengorbanan? Maka pada pagi hari ini sembelihlah hewan qurban bagi
yang mampu.
Allahu akbar 3x walillahil hamd. Jamaah shalat idul adha yang dirahmati
allah.
Karena qurban merupakan ibadah, jangan sampai kita menganggapnya sekadar
pesta untuk berfoya-foya. Ibadah harus dilandasi dengan ketundukan dan kepasrahan
untuk menjalankan perintah Allah SWT. Qurban juga tidak boleh dibuat sebagai
ajang pamer kekayaan, Membangga-banggakan diri. Karena Bukan sebab daging dan
darahnya kita bisa meraih Allah. Melainkan taqwa dan kepatuhan yang tulus dari
hati kitalah yang mampu meraih-Nya.
Orang yang berkorban dilarang mengambil lebih dari 1/3 bagian dari hewan
kurbannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa selain semangat berbagi Ibadah qurban juga
mengajarkan pentingnya sikap iitsar (mendahulukan orang lain) sebagaimana yang telah
diteladankan Rasulullah saw dan para sahabatnya. Sebagaimana akhlak sahabat
anshar yang diabadikan dalam al-qur’an
و
يؤثرون على انفسهم ولو كان بهم خصاصة
Para sahabat anshar mau mengalahkan kepentingan pribadi mereka padahal sebenarnya
mereka sendiri membutuhkannya, mereka rela untuk berbagi kepada sahabat
muhajirin yang telah rela meninggalkan rumah dan apa yang mereka miliki untuk
hijrah demi mendukung dakwah rasulullah saw.
Sikap karakter mendahulukan orang lain ini hendaknya kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap sesuatu yang kita kerjakan adalah
kemaslahatan untuk sesama. Minimal jangan sampai perbuatan kita menyusahkan
bahkan merugikan lain orang. Bukan Rasulullah saw bersabda sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi sesama manusia?
Para bapak-ibu guru dan adik-adikku sekalian. Apapun
posisi kalian terapkanlah semangat berkorban dalam setiap aspek kehidupan. Bagi
para guru, yang semula mengajar berdasarkan transaksi material, mari kita
perbaharui niat. Yang bermula dari materi tidak akan abadi. Uang akan habis,
jabatan suatu saat akan hilang. Lalu apa yang telah kita persembahkan? Maka
yang bersifat material harus ditransformasikan menjadi spiritual agar menjadi
abadi. Niatlah mendidik untuk mengabdi. Kepada Tuhan Sang Sumber Ilmu
pengetahuan, kepada bangsa agar kelak generasi kita tidak binasa.
Untuk adik-adikku sekalian. Sebagaimana pesan imam
syafii
يا معشر الشباب ان في ايديكم لامر الامة و في اقدامكم حياتها
Wahai para pemuda sesungguhnya di tangan kalianlah
urusan umat dan di langkah kalian lah masa depannya. Adik-adikku sekalian,
walaupun dari media massa sampai jejaring social banyak sekali yang menggunjing
kelakuan beberapa oknum di antara kalian. Entah itu tentang tawuran,
penyalahgunaan obat-obatan, pelecehan seksual dan tindak criminal lainnya. Saya
masih menaruh harapan pada kalian. Kalian punya keberanian sebagaimana nabi
ismail yang menantang tajamnya pedang ayahnya, kalian kaya akan
kreatifitas-kreatifitas segar. Solidaritas dan kesetia kawanan kalian kuat.
Sadarlah dan berhati-hatilah jangan sampai kembali menjadi jahiliyyah yang
fanatic. Pikirkan masak-masak sebelum bertindak. Apakah yang akan kita kerjakan
melanggar syariat allah swt? Akankah merugikan orang lain dan diri sendiri atau
tidak? Teladanilah Ismail, anak muda yang punya idealisme. Patuh tidak berarti
rapuh. Berkorbanlah, bahagiakan orang tua kita, hormati guru-guru kita. Semoga
menjadi generasi masa depan yang gemilang.
allahu akbar 3x walillahilhamd.
di akhir khutbah pertama ini, saya ingin mengutip
kalimat Mawlana Jalaluddin Rumi, seorang tokoh sufi dari Turki.
Take away what I want. Take away what I need. Take away
everything that take me from you.
Ambillah apa yang kuinginkan. Ambillah apa yang aku
butuhkan. Ambillah segalanya yang menjauhkanku darimu.
قال الله تعالى وبقوله يهتدي
المهتدون. وإذا قرء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
بارك الله لي ولكم في
القرآن العظيم
. ونفعني وأياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم . وتقبل مني ومنكم
تلاوته إنه هو السميع العليم . وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
Jumat, 09 Mei 2014
Tembang Sangkan Paraning Dumadi
oleh: warih firdausi
لا اله الا الله الملك الحق المبين
محمد رسول الله صادق الوعد الامين
ileng-ileng sira menungsa
sangka apa sliramu ana
uripmu kanggone apa
menyang endi sakwuse seda
sangka banyu ingkang ina
didadekke makhluk paling mulya
disugati nikmate ndunya
banjur syukur apa kufur ira
banting tulang anggonmu kerja
eman-eman gur golek donya
diniati ditirakati
kanggo sangu mbesok bali
dunya ibarat jembatan
dalan nuju alam kelanggengan
mula aja digondeli
merga ora digawa mati
sugih mlarat rakyat pejabat
kabeh kui sak derajat
mungguh allah sing paling mulya
namung wong kang paling takwa
lirkadya godhong sing keli
sira mili ing titahe gusti
sing sabar syukur semeleh
insya allah atine sugeh.
لا اله الا الله الملك الحق المبين
محمد رسول الله صادق الوعد الامين
ileng-ileng sira menungsa
sangka apa sliramu ana
uripmu kanggone apa
menyang endi sakwuse seda
sangka banyu ingkang ina
didadekke makhluk paling mulya
disugati nikmate ndunya
banjur syukur apa kufur ira
banting tulang anggonmu kerja
eman-eman gur golek donya
diniati ditirakati
kanggo sangu mbesok bali
dunya ibarat jembatan
dalan nuju alam kelanggengan
mula aja digondeli
merga ora digawa mati
sugih mlarat rakyat pejabat
kabeh kui sak derajat
mungguh allah sing paling mulya
namung wong kang paling takwa
lirkadya godhong sing keli
sira mili ing titahe gusti
sing sabar syukur semeleh
insya allah atine sugeh.
Pengakuan Abu Nawas
إلهي لست للفردوس أهلا
و لا أقوى على نار الجحيم
فهب لي توبة و اغفر ذنوبي
فإنك غافر الذنب العظيم
Ya Allah Gusti kula sanes ahli swarga
Nanging kula mboten kiat teng neraka
Milo paringana kula pangapura
Namung Panjenengan kang nglebur dosa-dosa
Tuhan hamba bukanlah penghuni surga
Namun ku tak tahan siksaan neraka
Maka ampunilah dosa-dosa hamba
Hanya Engkaulah Maha Pelebur dosa
ذنوبي مثل أعداد الرمال
فهب لي توبة يا ذا الجلال
و عمري ناقص في كل يوم
و ذنبي زائد كبف احتمالي
Dosa-dosa kula lirkadya wedi
Mugi tobat kula Panjenengan tampi
Umur kula saya cedak maring pati
Dosa kula mundak lajeng kados pundi
Dosaku sebanyak debu padang pasir
Trimalah taubatku sebelum berakhir
Usiaku berkurang di setiap nafas
Dosaku berkubang sanggupkah hamba kuras
إلهي عبدك العاصي آتاك
مقرا بالذنوب و قد دعاك
و إن تغفر فأنت لذاك أهل
و إن تطرد فمن يرجو سواك
Gusti dalem sowan madep kanthi ndredhek
Mbeta kelepatan ingkang kathah sanget
Menawi sowan kula Panjenengan tundung
Maring sinten meleh kula nyuwun tulung
Tuhan ku menghadap berlumur maksiat
Kuketuk pintumu mengharap rahmat
Jika Kau tak berkenan memberi maaf
Pada siapa lagi hamba kan berharap
Benang Kembali Tersulam
namaku kamu panggil sambil menggigil
aku tak kunjung datang
matahari dan rembulan telah terpisah
dan berjumpa hingga beberapa hitungan
bukan tentang pukulan ikat pinggang
atau sabetan air sekaligus gayungnya
sakitku rumit sekali
mungkin hatimu lebih sakit lagi
tentang hubungan yang sulit difahami
sampai aku sadar
daun gugur tak mengenal umur
sebelum waktu tak sanggup kita hisap lagi
selagi alibi-alibi tak mau mampir di hati
sekarang aku pulang
dengan semua yang hilang
dari potongan-potongan masa silam
walau akhirnya kau dan aku bertemu
namun gemetar ini sama-sama kita peram
dalam diam
21032014
Langganan:
Postingan (Atom)